Hukum Kekekalan Energi disebut juga sebagai
Hukum Termodi namika I. Hukum ini ditemukan berkat beberapa percobaan
yang dilakukan James Prescott Joule (1818–1889), seorang ahli fisika
berkebangsaan Inggris.
Bunyi hukum termodinamila 1
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi satu ke bentuk
energi yang lain.
Sebagai penghargaan atas jasanya, nama James
Prescott Joule diabadikan sebagai nama satuan energi, yaitu joule.
Joule merupakan satuan menurut Sistem Internasional (SI), dengan
rincian:
joule = newton × meter
(J) = kg . m . s-2 × m
= kg . m2 . s-2
(J) = kg . m . s-2 × m
= kg . m2 . s-2
Satuan joule dapat dikonversi (diubah) ke dalam satuan energi yang lain, seperti berikut.
- Energi
Energi didefinisikan sebagai kemampuan suatu
materi untuk melakukan kerja. Energi yang akan kita pelajari dalam
termokimia adalah “energy dalam” dari suatu sistem/reaksi-reaksi kimia.
Suatu benda dapat memiliki energi dalam bentuk
energi kinetik dan energi potensial. Jumlah energi yang dipunyai benda
tersebut merupakan jumlah energi kinetik dan energy potensialnya. Suatu
benda memiliki energy kinetik apabila ia bergerak. Energi kinetik bisa
berupa energi translasi, rotasi, vibrasi, bunyi, panas, dan listrik.
Adapun energi potensial dimiliki benda bila ia ditarik atau didorong
oleh benda lain, sehingga apabila benda tidak memiliki gaya tarik
menarik atau tolak menolak, maka benda tersebut tidak memiliki energi
potensial.
Dalam keseharian, tanpa kita sadari, kita telah
memanfaatkan berbagai energi, misalnya energi panas untuk menjemur
pakaian, energi listrik dan cahaya untuk penerangan, serta energi kimia
di dalam LPG untuk memasak. Tidak ketinggalan pula energi nuklir yang
digunakan dalam dunia kedokteran untuk mengobati berbagai penyakit,
mensterilkan alat-alat kedokteran di rumah sakit, memproses bibit
tanaman menjadi tanaman unggul, dan lain-lain.
- Energy panas digunakan untuk mengeringkan pakaian yang sedang dijemur
- Energy listrik digunakan untuk penerangan
- Energy kimia dari LPG dimanfaatkan untuk memasak
Sifat perpindahan energi telah dimanfaatkan
pemerintah untuk mendirikan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) maupun
PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir).
Dalam termokimia, energi yang akan kita pelajari
adalah energi yang berlangsung dalam reaksi kimia. Perhitungan energi
dalam reaksi kimia menggunakan besaran yang disebut entalpi atau H.
Entalpi tidak dapat berdiri sendiri, namun berkaitan erat dengan energi
dalam atau E, dan kerja (w) yang dilakukan oleh sistem.
- Energy Dalam
Energi dalam disebut juga internal energy (E)
yang merupakan “jumlah energi“ dari semua bentuk energi yang dimiliki
oleh sistem molekul atau benda. Energi dalam terdiri dari energi
kinetik dan energi potensial. Energi dalam suatu sistem dapat berubah
bila sistem menyerap atau melepas panas. Energi dalam akan bertambah
apabila:
- sistem menyerap/menerima panas
- sistem menerima kerja
- sistem melepaskan panas
- sistem melakukan kerja
- Kalor
Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknya, dikarenakan adanya perbedaan suhu di antara
keduanya. Kalor dapat berpindah dengan tiga macam cara:
- Konduksi (hantaran), yaitu perpindahan kalor melalui media
- Konversi, yaitu aliran kalor melalui partikel-partikel yang bergerak
- Radiasi, yaitu kalor memancar ke segala arah tanpa media
- Konduksi, panas dari api kompor merambat dasar panci melalui pengaduk sampai keujungnya
- Konveksi, padas dari api kompor merambat melalui partikel-partikel air didasar panic naik sampai kepermukaan
Adapun jumlah kalor yang berpindah dari sistem
ke lingkungan tergantung dari massa benda (m), kalor jenis (c),
kapasitas kalor (C), dan perubahan suhu ( ∆T), sehingga untuk
menghitung kalor dirumuskan sebagai berikut.
atau
Keterangan:q = kalor yang diserap atau dilepas
Bila sistem menyerap kalor, q bertanda positif.
Bila sistem melepas kalor, q bertanda negatif.
m = massa zat
c = kalor jenis zat
T = perubahan suhu dari sistem
C = kapasitas kalor
- Kerja
sedangkan F = P A
maka w = P A h
karena A x h = perubahan volume
maka
Satuan gaya menurut Satuan Internasional (SI)
adalah joule. Jika P dalam atm dan V dalam liter, maka w = P (atm) × ∆V
(L). Untuk gas ideal, besarnya kerja adalah hasil kali antara
perbandingan mol gas hasil reaksi dan pereaksi dengan perubahan suhu
atau w = nRT. Akibatnya, berpengaruh terhadap perubahan E dalam dan
perubahan entalpi. Adapun hubungan perubahan energi dan jumlah mol gas
dalam suhu adalah:
∆H = ∆E + ∆nRTdengan: ∆H = perubahan energi
∆E = perubahan energi dalam
n = mol
∆n = Σ mol gas hasil reaksi - Σ mol gas pereaksi
T = suhu reaksi
Lalu bagaimana cara mengubah L.atm menjadi
joule? Kalian dapat menemukan jawaban yang tepat dengan menengok
penjelasan sebelumnya.
E = perubahan energi dalam (J)
q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (J)
w = kerja (J)
- Entalpi
Entalpi disebut juga sebagai heat content (H),
yakni besarnya kalor reaksi yang diukur pada tekanan tetap. Hubungan
entalpi dengan energy dalam dapat dilihat dari perumusan berikut.
∆H = ∆E + wdengan w = P × ∆V, sehingga:
∆H = ∆E + (P × ∆V)
Entalpi dari suatu reaksi tidak dapat diukur, namun demikian perubahan entalpinya dapat diketahui. Entalpi secara keseluruhan dihitung dengan rumus berikut.
Hp = jumlah entalpi produk/hasil reaksi
Hr = jumlah entalpi reaktan/pereaksi
0 komentar:
Posting Komentar