Mobil
yang melaju dengan kecepatan tinggi lalu tiba-tiba berhenti. Orang yang
terdapat di dalamnya terdorong ke depan akibat hukum kelembaman
HUKUM NEWTON
Bunyi Hukum Newton I yaitu “Suatu
benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap jika tidak ada gaya luar yang bekerja padanya“ yang artinya Setiap
benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam
jika tidak ada gaya luar yang bekerja, berarti resultan gaya sama
dengan nol. Atau secara matematis dituliskan sebagai:
Hukum I Newton ===> F = 0 Setiap
benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam
jika tidak ada resultan gaya (F) yang bekerja pada benda itu.
Hukum Newton I disebut juga sebagai hukum inersia atau hukum kelembaman. Besarnya
inersia / kelembaman benda ditunjukkan dengan massa (ukuran inersia
suatu benda). Sifat lembam benda adalah sifat mempertahankan keadaannya
dalam keadaan tetap diam atau tetap bergerak beraturan.
Hukum Newton 1 juga menggambarkan bahwa suatu benda akan cenderung mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya. Mungkin
selama ini kita hanya mengetahui bahwa kelembaman / inersia yang
berlaku pada Hukum I Newton ini hanya untuk mempertahankan keadaan
benda. Nah, ternyata ada fakta unik lainnya yang harus kita ketahui.
Apakah kalian pernah memakan telur mentah karena kalian mengira bahwa
telur itu sudah matang? Ataukah karena kalian tidak dapat membedakan
telur yang masih mentah dengan yang sudah direbus? Penasaran? Oke, saya
akan menjelaskan bagaimana cara membedakan telur mentah dan telur yang
sudah direbus.
Cara
yang pertama adalah coba anda letakkan kedua telur dalam posisi
terbaring, lalu putarlah. Saat telur berputar, tekan sedikit bagian
tengah telur pada satu jari. Jika kecepatan telur berkurang, berarti
telur tersebut adalah telur mentah. Tetapi jika telur benar-benar
berhenti, berarti telur itu adalah telur rebus. Cara ini sesuai dengan
hukum kelembaman yang mengatakan bahwa benda yang bergerak akan terus
bergerak dan benda yang diam akan terus diam. Berbeda dengan telur rebus
yang padat, telur mentah masih berbentuk cair dan terus bergerak serta
tidak dapat berhenti secara tiba-tiba. Hukum kelembaman seperti ini juga
dapat ditemui saat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi lalu
tiba-tiba berhenti. Orang yang terdapat di dalamnya akan terdorong ke
depan akibat hukum kelembaman tadi.
HUKUM 2 NEWTON
Dalam Hukum I Newton, kita telah belajar bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika benda tersebut sedang bergerak maka benda tersebut tetap bergerak dengan laju tetap pada lintasan lurus. Apa yang terjadi jika gaya total tidak sama dengan nol ? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, apakah anda sudah memahami pengertian gaya total ? Jika belum, silahkan pahami penjelasan postingan saya berikut ini. Selamat belajar Hukum Newton II, semoga sukses sampai di tempat tujuan semoga Hukum Newton semakin dekat di hati anda.
Pengertian Gaya Total
Seperti apakah gaya total itu ? Misalnya kita
mendorong sekeping uang logam di atas meja; setelah bergerak, uang logam
yang didorong tersebut berhenti. Ketika kita mendorong uang logam tadi,
kita memberikan gaya berupa dorongan sehingga uang logam begerak. Nah,
selain gaya dorongan kita, pada logam tersebut bekerja juga gaya gesekan
udara dan gaya gesekan antara permukaan bawah uang logam dan permukaan
meja, yang arahnya berlawanan dengan arah gaya dorongan kita. Apabila
jumlah selisih antara kekuatan dorongan kita (Gaya dorong) dan gaya gesekan (baik gaya gesekan udara maupun gaya gesekan antara permukaan logam dan meja)adalah
nol, maka uang logam berhenti bergerak/diam. Jika selisih antara gaya
dorong yang kita berikan dengan gaya gesekan tidak nol, maka uang logam
tersebut akan tetap bergerak. Selisih antara gaya dorong dan gaya
gesekan tersebut dinamakan gaya total. Semoga ilustrasi sederhana ini bisa membantu anda memahami pengertian gaya total.
Sekarang kita kembali ke pertanyaan awal pada bagian pengantar. Apa yang terjadi jika gaya total yang
bekerja pada benda tidak sama dengan nol ? Newton mengatakan bahwa jika
pada sebuah benda diberikan gaya total atau dengan kata lain, terdapat
gaya total yang bekerja pada sebuah benda, maka benda yang diam akan
bergerak, demikian juga benda yang sedang bergerak bertambah
kelajuannya. Apabila arah gaya total berlawanan dengan arah gerak benda,
maka gaya tersebut akan mengurangi laju gerak benda. Apabila arah gaya
total berbeda dengan arah gerak benda maka arah kecepatan benda
tersebut berubah dan mungkin besarnya juga berubah. Karena perubahan
kecepatan merupakan percepatan maka kita dapat menyimpulkan bahwa gaya
total yang bekerja pada benda menyebabkan benda tersebut mengalami
percepatan. Arah percepatan tersebut sama dengan arah gaya total. Jika
besar gaya total tetap atau tidak berubah, maka besar percepatan yang
dialami benda juga tetap alias tidak berubah.
Bagaimana hubungan antara Percepatan dan Gaya? Pernahkah anda mendorong sesuatu? mungkin motor yang mogok atau gerobak sampah jika
belum pernah mendorong sesuatu seumur hidup anda, saya menyarankan agar
sebaiknya anda berlatih mendorong. Tapi jangan mendorong mobil orang
lain yang sedang diparkir, apalagi mendorong teman anda hingga jatuh.
Ok, kembali ke dorong...
Bayangkanlah anda mendorong sebuah gerobak sampah yang bau-nya menyengat. Usahakan sampai gerobak tersebut bergerak. Nah, ketika gerobak bergerak, kita dapat mengatakan bahwa terdapat gaya total yang bekerja pada gerobak itu. Silahkan dorong gerobak sampah itu dengan gaya tetap selama 30 detik. Ketika anda mendorong gerobak tersebut dengan gaya tetap selama 30 menit, tampak bahwa gerobak yang tadinya diam, sekarang bergerak dengan laju tertentu,anggap saja 8 km/jam. Sekarang, doronglah gerobak tersebut dengan gaya dua kali lebih besar(gerobaknya didiamin dulu). Apa yang anda amati ? wah, gawat kalau belajar sambil ngelamun…Jika anda mendorong gerobak sampah dengan gaya dua kali lipat, maka gerobak tersebut bergerak dengan laju 4 km/jam dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Percepatan gerak gerobak dua kali lebih besar. Apabila anda mendorong gerobak dengan gaya lima kali lebih besar, maka percepatan gerobak juga bertambah lima kali lipat. Demikian seterusnya. Kita bisa menyimpulkan bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda.
Bayangkanlah anda mendorong sebuah gerobak sampah yang bau-nya menyengat. Usahakan sampai gerobak tersebut bergerak. Nah, ketika gerobak bergerak, kita dapat mengatakan bahwa terdapat gaya total yang bekerja pada gerobak itu. Silahkan dorong gerobak sampah itu dengan gaya tetap selama 30 detik. Ketika anda mendorong gerobak tersebut dengan gaya tetap selama 30 menit, tampak bahwa gerobak yang tadinya diam, sekarang bergerak dengan laju tertentu,anggap saja 8 km/jam. Sekarang, doronglah gerobak tersebut dengan gaya dua kali lebih besar(gerobaknya didiamin dulu). Apa yang anda amati ? wah, gawat kalau belajar sambil ngelamun…Jika anda mendorong gerobak sampah dengan gaya dua kali lipat, maka gerobak tersebut bergerak dengan laju 4 km/jam dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Percepatan gerak gerobak dua kali lebih besar. Apabila anda mendorong gerobak dengan gaya lima kali lebih besar, maka percepatan gerobak juga bertambah lima kali lipat. Demikian seterusnya. Kita bisa menyimpulkan bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda.
Seandainya percobaan mendorong gerobak sampah
diulangi. Percobaan pertama, kita menggunakan gerobak yang terbuat dari
kayu, sedangkan percobaan kedua kita menggunakan gerobak yang terbuat
dari besi dan lebih berat. Jika anda mendorong gerobak besi dengan gaya
dua kali lipat, apakah gerobak tersebut bergerak dengan laju 4 km/jam
dua kali lebih cepat dibandingkan gerobak sebelumnya yang terbuat dari
kayu ?
Tentu saja tidak karena percepatan juga bergantung
pada massa benda. Anda dapat membuktikannya sendiri dengan melakukan
percobaan di atas. Jika anda mendorong gerobak sampah yang terbuat dari
besi dengan gaya yang sama ketika anda mendorong gerobak yang terbuat
dari kayu, maka akan terlihat bahwa percepatan gerobak besi lebih kecil.
Apabila gaya total yang bekerja pada benda tersebut sama, maka makin
besar massa benda, makin kecil percepatannya, sebaliknya makin kecil
massa benda makin besar percepatannya.
Hubungan ini dikemas oleh eyang Newton dalam Hukum-nya yang laris manis di sekolah, yakni Hukum Newton 2 tentang Gerak :
"Jika suatu gaya total
bekerja pada benda, maka benda akan mengalami percepatan, di mana arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Vektor gaya
total sama dengan massa benda dikalikan dengan percepatan benda".
m adalah massa benda dan a adalah (vektor) percepatannya. Jika persamaan di atas ditulis dalam bentuk a = F/m,
tampak bahwa percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan resultan
gaya yang bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan gaya tersebut.
Tampak juga bahwa percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.
Jadi apabila tidak ada gaya total alias resultan gaya
yang bekerja pada benda maka benda akan diam apabila benda tersebut
sedang diam; atau benda tersebut bergerak dengan kecepatan tetap, jika
benda sedang bergerak. Ini merupakan bunyi Hukum I Newton. Setiap
gaya F merupakan vektor yang memiliki besar dan arah. Persamaan hukum
Newton II di atas dapat ditulis dalam bentuk komponen pada koordinat xyz
alias koordinat tiga dimensi, antara lain :
Satuan massa adalah Kilogram, satuan percepatan adalah kilogram meter per sekon kuadrat (kg m/s2). Satuan Gaya dalam Sistem Internasional adalah kg m/s2. Nama lain satuan ini adalah Newton; diberikan untuk menghargai jasa eyang Isaac Newton. Satuan-satuan tersebut merupaka satuan Sistem Internasional (SI). Dengan kata lain, satu Newton adalah gaya total yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s2 kepada massa 1 kg. Hal ini berarti 1 Newton = 1 kg m/s2.
Dalam satuan CGS (centimeter, gram, sekon), satuan massa adalah gram (g), gaya adalah dyne. Satu dyne didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan untuk memberi percepatan sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa 1 gram. Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.
Kedua
jenis satuan yang kita bahas di atas adalah satuan Sistem Internasional
(SI). Untuk satuan Sistem Inggris (British Sistem), satuan gaya adalah pound (lb). 1 lb = 4,45 N. Satuan massa = slug. Dengan demikian, 1 pound didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan untuk memberi percepatan sebesar 1 ft/s2 kepada benda bermassa 1 slug.
Dalam perhitungan, sebaiknya anda menggunakan satuan MKS (meter, kilogram, sekon) SI. Jadi jika diketahui satuan dalam CGS atau sistem British, terlebih dahulu anda konversi.
Dalam perhitungan, sebaiknya anda menggunakan satuan MKS (meter, kilogram, sekon) SI. Jadi jika diketahui satuan dalam CGS atau sistem British, terlebih dahulu anda konversi.
0 komentar:
Posting Komentar